Rabu, 13 Januari 2021

Kedelai Impor di Negeri Tempe

 



Bangsa tempe. Itulah anekdot untuk memberikan gambaran bangsa yang lemah, tak berdaya dan sebagainya.

Bahkan, istilah bangsa tempe juga pernah diucapkan dalam Pidato Soekarno pada 17 Agustus 1963 sebagai ungkapan Indonesia bukan bangsa pengemis, melainkan negara besar.

Benar, bisa dikatakan hampir sebagian besar penduduk negeri ini mengenal tempe dan tahu. Setiap makan, tak lengkap rasanya bila tidak ada tempe dan tahu. Oleh karena itu, adalah wajar ketergantungan bangsa ini terhadap tempe dan tahu dengan bahan baku dari kedelai itu sangat besar.

Persoalannya, Indonesia sangat bergantung sekali pada kedelai impor. Indonesia sendiri setiap tahunnya membutuhkan sebanyak 2 juta ton kedelei untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai negeri tempe tahu tidak mampu memenuhi kebutuhan kedelai itu. Petani lokal hanya mampu memenuhi 60% kebutuhan dalam negeri. Dalam rangka itu, pemerintah pun mencanangkan swasembada kedelai pada 2014. Namun, produksi itu tidak pernah mengalami kenaikan.

Salam Tempe...



KEBURU BERKESIMPULAN NEGATIF



Penyesalan itu biasanya akan terasa setelah waktu berlalu, setelah keputusan sudah diambil. Hal itu  bisa terjadi salah satunya adalah karena ada yang belum nampak atau tak terlihat oleh kita, dan itu terlewatkan.

Kibijaksanaan adalah landasan keadilan meskipun keadilan tak ada di dunia ini. Bijaksana paling tidak akan membawa kita kepada dasar naluri manusia untuk selau adil dan selamat sentosa, meskipun di depan itu adalah hal yang belum pasti. 

Tetapi dari keterbatasan kita itu, apabila dalam diri seseorang telah dihinggapi perasaan apriori dan antipati tanpa ada kebijaksanaan, terlalu buruk sangka kepada hal yang sebenarnya kita belum tahu, maka seperti ungkapan di atas, penyesalan itu akan datang di belakang.

Sementara ada di kalangan masyarakat telah terbentuk kesan negatif bahwa, di sini atau di situ, begini... begitu... yang sifatnya hanya asumsi, tanpa menilai dengan bijaksana, maka itu yang akan membuat penyesalan.
Dan penyesalan itu memang betul di belakang adanya. Kalo yang di depan namanya Pendaftaran....
OK guys.... yuk daftar ..... !

Apa benar tidak lebih baik .... ?
Nyatanya Sudirman nyegerin.... No hoax...