Rabu, 13 Januari 2021

KENAPA PERKALIAN DUA BILANGAN BULAT NEGATIF MENGHASILKAN BILANGAN POSITIF?

 Kalau perkalian pada umumnya tentu kalian telah paham. Dan jika perkalian dua bilangan itu berbeda tandapun, kalian tentu juga sudah paham hasilnya. Tetapi tahukah kalian kenapa jika yang dikalikan itu dua bilangan negative, kok hasilnya bilangan posisitf ….. ? 

·       5 x 3 = ...... Itu bisa diibaratkan, kita menabung Rp 5,- per hari dan akan                             terkumpul berapa setelah 3 hari.?

·       -5 x 3 = ..... Bisa diartikan kita berhutang Rp 5,- setiap hari selama 3 hari.

·       Kalau 5 x -3 = ..... ?

·       Atau  -5 x -3 = ...... ?

 

Ingin tau  …..?... (atau banget ....?).

Ayo kita baca uraian berikut.

 

             a x b = .......

 

Kita harus berdiri di garis bilangan pada titik 0.

1.   Apabila  a = bilangan positif, maka kita harus menghadap ke kanan, dan  sebaliknya apabila a = bilangan negative maka kita berdiri dititik 0 dengan menghadap ke kiri.

2.   Kalo b = bilangan positif maka kita harus maju, dan sebaliknya jika b = bilangan negative makalangkahatau lompatan kita harus mundur.

 

Ayo dicoba !

5 x -3 = …..

Hal ini bisa diibaratkan seseorang menghadap ke kanan, mempunyai jangkauan sekali melompat-mundur sebanyak 3 poin, dan lompatan dilakukan sebanyak 5 kali.

Nah, sekarang tahu kan hasilnya, berapa 5 x -3 = ?



Coba terapkan cara di atas untuk perkalian negatif dengan negatif. Bagaimana hasilnya ?


Kalau masih bingung juga, silakan dipelajari yang berikut ini:

·       Setiap perkalian bilangan bulat dengan 0, hasilnya adalah 0.atau a x 0 = 0

Text Box: INFO  RINGAN


·       Setiap bilangan bulat mempunyai invers.(lawan tanda)

     2 punya invers -2

     -3 punya invers 3

     4 punya invers -4


·       Hukum distributive perkalian: adalah a x (b + c) = (a x b) + (a x c).

 

Yuk kita coba.

Ambil sembarang bilangan bulat negative, misalnya -3, pasang sebagai a.

Ambil satu penjumlahan pasangan invers, misanya (5 + (-5)), pasang sebagai (b + c).

 

Lakukan perkalian a x (b + c)    …………= 0, ingat a x 0 = 0 karena

                                                                           (b + c) merupakan jumlah pasangan invers.

                                         (a x b) + (a x c) = 0, ingat sifat distributif perkalian

                                    (-3 x 5) + (-3 x -5)= 0

                                           -15 + (-3 x -5) = 0  

            à itu berarti (-3 x -5) = 15, (positif 15).


Ayo diingat-ingat:

>   (+) x (+) = +

>   (+) x (-)  = -

>   (-)  x (+) = -

>   (-)  x (-)  = +

:

ü  Misalkan kamu punya pendapat benar, dan dibenarkan oleh ayahmu. Hasilnya sesuatu yang benar kan?

ü  Kalau pendapatmu salah, tapi dibenarkan ayahmu. Tentu itu tindakan yang salah.

ü  Kalau pendapatmu benar, tapi disalahkan ayahmu. Hasilnya salah atau benar?

ü  Nah, sekarang yang ini: pendapatmu salah dan disalahkan oleh ayahmu. Hasilnya ……… ?


Lebih jelas atau tambah bingung....?  






Kedelai Impor di Negeri Tempe

 



Bangsa tempe. Itulah anekdot untuk memberikan gambaran bangsa yang lemah, tak berdaya dan sebagainya.

Bahkan, istilah bangsa tempe juga pernah diucapkan dalam Pidato Soekarno pada 17 Agustus 1963 sebagai ungkapan Indonesia bukan bangsa pengemis, melainkan negara besar.

Benar, bisa dikatakan hampir sebagian besar penduduk negeri ini mengenal tempe dan tahu. Setiap makan, tak lengkap rasanya bila tidak ada tempe dan tahu. Oleh karena itu, adalah wajar ketergantungan bangsa ini terhadap tempe dan tahu dengan bahan baku dari kedelai itu sangat besar.

Persoalannya, Indonesia sangat bergantung sekali pada kedelai impor. Indonesia sendiri setiap tahunnya membutuhkan sebanyak 2 juta ton kedelei untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai negeri tempe tahu tidak mampu memenuhi kebutuhan kedelai itu. Petani lokal hanya mampu memenuhi 60% kebutuhan dalam negeri. Dalam rangka itu, pemerintah pun mencanangkan swasembada kedelai pada 2014. Namun, produksi itu tidak pernah mengalami kenaikan.

Salam Tempe...



KEBURU BERKESIMPULAN NEGATIF



Penyesalan itu biasanya akan terasa setelah waktu berlalu, setelah keputusan sudah diambil. Hal itu  bisa terjadi salah satunya adalah karena ada yang belum nampak atau tak terlihat oleh kita, dan itu terlewatkan.

Kibijaksanaan adalah landasan keadilan meskipun keadilan tak ada di dunia ini. Bijaksana paling tidak akan membawa kita kepada dasar naluri manusia untuk selau adil dan selamat sentosa, meskipun di depan itu adalah hal yang belum pasti. 

Tetapi dari keterbatasan kita itu, apabila dalam diri seseorang telah dihinggapi perasaan apriori dan antipati tanpa ada kebijaksanaan, terlalu buruk sangka kepada hal yang sebenarnya kita belum tahu, maka seperti ungkapan di atas, penyesalan itu akan datang di belakang.

Sementara ada di kalangan masyarakat telah terbentuk kesan negatif bahwa, di sini atau di situ, begini... begitu... yang sifatnya hanya asumsi, tanpa menilai dengan bijaksana, maka itu yang akan membuat penyesalan.
Dan penyesalan itu memang betul di belakang adanya. Kalo yang di depan namanya Pendaftaran....
OK guys.... yuk daftar ..... !

Apa benar tidak lebih baik .... ?
Nyatanya Sudirman nyegerin.... No hoax...